Monday, May 7, 2012

Menyetir Saat Hamil



Aku dinyatakan hamil di saat suami sedang terikat jadwal mengajar yang cukup padat di sebuah universitas di Jakarta, sementara kami tinggal di Bandung. Karena jauh dari keluarga besar dan memiliki teman-teman dekat yang terbatas jumlahnya, maka praktis kami terbiasa hidup mandiri dan memenuhi kebutuhan kami sendiri berdua saja. Termasuk saat aku hamil dan harus ditinggal suami ke luar kota.

Sebelum hamil, jika suami tidak sedang keluar kota, aku menjadi supir pribadinya. Kebetulan jam kerja suami lebih pagi dan jam pulang kantornya pun lebih sore, sehingga tugas antar jemput suami menjadi bagianku. Pagi, aku antar suami dulu ke kampusnya sebelum berangkat ke kantorku sendiri. Sorenya, aku mampir ke kampus suami lagi dan menunggunya hingga jam mengajarnya berakhir pukul 6 sore.

Sejak hamil, suami memutuskan untuk membawa motor sendiri sementara mobil tetap aku yang bawa. Tujuannya supaya aku tidak perlu mengantar-jemputnya lagi dan kelelahan karena menunggunya hingga jam 6 sore. Tidak mudah mencapai keputusan ini karena artinya aku harus menyetir sendiri dalam keadaan hamil.

Dengan kondisi kehamilanku di trimester awal yang tidak terlalu mudah –aku mengalami gastritis dan heartburn – menyetir sendiri memang butuh perjuangan ektra. Seringkali aku harus menyetir dalam kondisi lambung perih atau kembung. Belum lagi keruwetan lalu lintas yang harus kuhadapi di sepanjang jalan Pasteur Bandung yang selalu macet setiap kali jam pulang kantor. Aku dituntut untuk tetap konsentrasi menyetir kalau tidak ingin situasi tambah runyam karena nyenggol pengguna jalan lainnya. Hasilnya, aku tiba di rumah dalam keadaan sangat lelah ...

Tidak jarang aku juga harus menyetir sendiri ke tempat praktek Dokter untuk konsul gastritisku yang menjadi-jadi. Lambung perih, hujan pula, fyuuhh .. benar-benar perjuangan ...

TIPS MENYETIR SAAT HAMIL

Jika Moms harus menyetir saat hamil seperti yang aku alami, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menyetir. Ini beberapa tips tetap aman menyetir saat hamil yang aku rangkum dari pengalaman pribadi dan hasil googling.

1.Siap fisik dan mental 
Pastikan kondisi fisik dan mental kita memungkinkan untuk menyetir. Jangan memaksakan diri, karena akan sangat berbahaya bagi ibu dan janin. Menyetir membutuhkan konsentrasi tinggi dan merupakan kegiatan yang beresiko tinggi jika dilakukan saat hamil. Pastikan kondisi kehamilan Moms memungkinkan untuk menyetir sendiri dan tidak mengalami gangguan kehamilan seperti perdarahan atau kejang perut.

2.Jarak tempuh sebaiknya tidak terlalu jauh
Menyetir membutuhkan konsentrasi tinggi yang menguras energi, dapat menyebabkan ibu hamil kelelahan. Jika harus menyetir jarak jauh, sebaiknya tidak menyetir sendiri (ada yang mendampingi) dan sering berhenti (setiap 30 – 45 menit) untuk beristirahat.

3.Hindari jalan yang berlubang dan tingkat kemacetan tinggi
Jika memungkinkan, sebaiknya hindari melewati jalan yang rusak atau berlubang untuk mencegah terjadinya guncangan yang bisa membahayakan janin. Hindari juga jalan dengan tingkat kemacetan tinggi yang akan membuat ibu hamil stres dan kelelahan. Sedikit memutar lebih baik daripada kita harus duduk dalam mobil yang tidak bergerak berjam-jam karena terjebak macet.

4.Bawa perlengkapan perang
Botol minum, camilan, permen, kipas angin, tissue, handuk kecil, kantung kresek, dll .. pokoknya semua peralatan yang biasanya Moms pakai untuk membuat kehamilan tetap nyaman.

5.Pakai sabuk pengaman dengan benar
Meskipun kadang tidak nyaman, sabuk pengaman tetap harus dipakai. Sebaiknya di bawah perut dan menyilang di dada. Pastikan sabuk tidak menekan perut terlalu keras. Tidak memakai sabuk pengaman sama sekali jauh lebih beresiko dibanding ketidaknyamanan saat menggunakan sabuk pengaman.

6.Atur posisi duduk
Atur jarak antara perut dan setir, jangan terlalu dekat supaya kita bisa bernafas lega dan perut tidak tertekan. Juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena keluarnya airbag jika kecelakaan terjadi. Atur juga jarak kursi dengan dashbor, pastikan kaki bisa leluasa berpindah pedal tanpa menimbulkan pegal atau aliran darah tidak lancar.

7.Sebelum 7 bulan
Menyetir sendiri dalam keadaan hamil masih dianggap aman hingga usia kehamilan 27 minggu. Paling ideal adalah usia kehamilan 14 - 27 minggu, sebab keluhan mual dan muntah biasanya sudah berkurang serta ukuran perut belum terlalu besar.  Diatas usia itu, sebaiknya kegiatan menyetir sendiri dihentikan demi keamanan ibu dan bayi dalam kandungan.

Melihat kondisiku yang tidak memungkinkan untuk terus menyetir sendiri dan resiko yang bisa membahayakan bayiku, suami memutuskan untuk cuti sementara dari pekerjaannya di Jakarta di semester berikutnya, bertepatan dengan kehamilanku yang memasuki trimester kedua. Ia juga mengatur jam mengajarnya di sebuah kampus di Bandung sedemikian rupa, supaya bisa mengantar jemputku setiap hari.

Ah, leganya ... Makasih ya Pap... 


0 komentar:

Post a Comment